Sabtu, 08 Maret 2014

Metafora masalalu



Metafora Masa Lalu



Hiruk pikuk lamunan masih berjalan menyusuri lekuk otakku

Masih terdiam, menatap lurus diantara warna warni kehidupan

Dan dada ini masih terasa sakit

Masih pula terluka, dibagian yang sama

Meskipun jarum jam telah jutaan kali berputar
Jikapun mulut ini mampu berkata tidak
Tapi nyatanya semua masih tergambar dengan jelas
Ingatan ini bukan sekedar gambaran imajinasi berwarna abu-abu
Inilah masa lalu yg tak mau mati meski telah usang

Dia bergerumul diantara warna terang dan gelap dalam diriku
Tak merelakan sisi sadarku melupakannya walau sedetik


Selalu ingin kubunuh dan kupatahkan
Atau membuangnya diantara tumpukan luka yang membusuk


Aku ataupun waktu hanya bisa tertegun melihatnya terus ada
Sesekali menangis dan tertawa
Tak peduli itu sakit atau sebaliknya
Aku harap dia melepaskanku dan membiarkan abu-abu itu terhapus


Jika bisa kubakar pasti sudah hangus
Jika bisa kupukul pasti sudah hancur
Jika bisa kulempar pasti sudah hilang

Tidak pernah ada alasan yang indah untuk mengingatnya

Berdamai dengannyapun kukira hanya asa




Tidak ada komentar:

Posting Komentar